Pentingnya Nutrisi untuk Mendukung Perkembangan Anak
Updated on 05 September 2019
Definisi perkembangan adalah perubahan ataukemajuankemampuan anak secara bertahap di sepanjang usianya, mulaidari tahapandasarke tahapan yang lebih kompleks.Perkembangan seringdisebut juga sebagai perubahan kualitatif, yang meliputi kemampuanberbicara, berjalan, memakai baju, dan lainnya. Hal ini tentu berbeda dengan pertumbuhan, yang menjadikanpenambahan berat dan tinggi badansebagai aspek acuan.
Hal-hal yang memengaruhi proses perkembangan anak
Ada duafaktor yang berpengaruh dalam perkembangan anak, yaitu:
1. Faktor internal
Faktor internal dalam perkembangan anak, atau dikenal sebagai nature, adalaah keturunan atau genetis. Orang tua yang pintar biasanya memiliki anak yang juga pintar. Namun, untuk mengaktifkan dan mengoptimalkan faktor ini, dibutuhkan pengaruh dari faktor-faktor lainnya.
2. Faktor eksternal
Faktor ini dikenal juga sebagai nurture. Ada beberapa hal yang termasuk dalam faktor eksternal, seperti kesehatan, lingkungan, stimulasi, dan nutrisi. Jadi, cara anak dibesarkan dan diperlakukan serta kondisi tubuhnya sangat penting dalam proses perkembangan ini.
Peran nutrisi
Salah satu faktor eksternal yang sangatpenting dalam perkembangan otak dan, tentunya,perkembangan anak secara keseluruhanadalah nutrisi.Bahkan, nutrisi menjadi faktor penentutumbuh kembang anak saatiamasih berada dalam kandungan. Dengan asupan nutrisi yang tepat, janin dalam kandungan akan terlahir sehat.
Setelah anak lahir, pemberian nutrisi harus tetap diperhatikan. Meskipunsemua makanan yang bernutrisi umumnya baik,ada beberapa nutrisiyang berperan lebih besar dalam prosesperkembangan anak.
1) Protein
Kurangnya asupan protein, terutama dalam dua tahun pertama kehidupannya, akan mengakibatkan anak memiliki otak yang lebih kecil dibanding rata-rata teman sebayanya, dengan kandungan RNA dan DNA yang lebih sedikit. Anak juga akan memiliki neuron yang lebih sedikit, desain kepala dendritik dan sinaptik yang lebih sederhana, serta mengalami penurunan konsentrasi zat penghantar pesan di saraf (neurotransmitter) dan gangguan proses pertumbuhan.
Protein terkandung dalam daging merah, ayam, ikan, kacang-kacangan, telur, produk dari kedelai, dan produk susu beserta olahannya.
2) Zat Besi
Sudah ada lebih dari 50 penelitian yang menunjukkan pentingnya zat besi untuk perkembangan otak anak. Pada sebuah penelitian di Nepal dibuktikan bahwa anak yang menerima suplemen zat besi dan asam folat yang cukup sejak dalam kandungan ternyata memiliki tingkat intelektualitas dan kemampuan motorik yang lebih tinggi dibanding rata-rata.
Zat besi banyak terkandung dalam daging, kacang-kacangan, roti, sayuran berwarna hijau tua, dan kentang.
3) Zinc
Kekurangan zinc dapat membuat anak memiliki kemampuan belajar yang rendah, kemampuan konsentrasi yang rendah, memori yang buruk, dan moodyang tidak baik.
Sumber zinc yang cukup tinggi adalah kerang. Zinc juga terdapat dalam daging, ikan, produk susu dan olahannya, serta kacang-kacangan.
4) Yodium
Peran utama yodium adalah untuk mendukung sintesis hormon tiroid. Hormon tiroid berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh, mengoptimalkan kerja jantung, dan menunjang perkembangan otak.
Rumput laut adalah sumber yodium yang baik untuk tubuh. Selain itu, yodium juga bisa didapat dari garam yang mengandung yodium, produk susu dan olahannya, serta gandum.
5) LC-PUFA (Long-Chain Polyunsaturated Fatty Acids) atau Asam Lemak Rantai Panjang Tak Jenuh Ganda
Zat ini penting bagi perkembangan otak anak sejak ia dalam kandungan, baru lahir, hingga di masa kanak-kanak. Meskipun begitu, manfaatnya baru bisa terlihat dalam jangka panjang. Pemberian LC-PUFA di tahun pertama anak, baru akan terlihat hasilnya setelah anak berusia 3-6 tahun. Contoh dari zat ini adalah asam lemak omega-3 yang banyak terdapat dalam lemak ikan dan minyak ikan.
Selain nutrisi-nutrisi di atas, masih ada beberapa makanan lain yang dapat mendukung perkembangan anak,sepertifolat (banyak ditemukan dalam hati, bayam, sereal, dan roti), kolin (terdapat dalam daging, susu, dan telur), vitamin A (terkandung dalam hati, wortel, ubi, dan bayam), vitamin D (didapat dengan cara berjemur atau mengonsumsi ikan-ikan berlemak dan minyak ikan), vitamin B6 (sumber terbaiknya adalah hati dan organ-organ daging, ikan, kentang, buah-buahan selain jeruk, dan sayuran yang mengandung zat tepung), serta vitamin B1 (banyak ditemukan pada produk hewani, seperti daging, ikan, telur, dan susu).
Agar perkembangan anak tidak terganggu, kebutuhan nutrisinya tentu harus tercukupi. Oleh karena itu, pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang ia butuhkan sejak dini ya, Moms!
Sumber:
https://www.health.harvard.edu/blog/brain-food-children-nutrition-2018012313168
http://218.4.189.15:8090/download/061b4e0a-f630-4828-96a2-e0955e2d0353.pdf
Buatlah resep seru kami bersama anak dan cari tahu lebih banyak mengenai apa yang membuat mereka tumbuh kuat dan sehat!
Read more articles